Mulailah Perjalanan Investasi Cerdas Anda — Bergabunglah dengan UJI Investama.
Wajah Baru Resesi dalam Ekonomi Modern
Jakarta, 20 Juni 2025 – Resesi ekonomi tidak lagi terjadi seperti dulu. Dalam beberapa dekade terakhir, perlambatan ekonomi umumnya dipicu oleh kenaikan suku bunga, penurunan aktivitas industri, atau krisis perumahan, dan cenderung mengikuti pola kontraksi dan pemulihan yang relatif jelas. Kini, siklus itu menjadi lebih kompleks, terfragmentasi, dan tidak merata di seluruh sektor dan masyarakat. Resesi modern semakin dipengaruhi oleh disrupsi rantai pasok global, guncangan geopolitik, pergeseran teknologi, dan dinamika pasar tenaga kerja—faktor-faktor yang sulit dijelaskan oleh model ekonomi tradisional. Dalam banyak kasus, data utama seperti PDB mungkin menunjukkan pertumbuhan moderat, sementara indikator mendasar justru mencerminkan tekanan mendalam pada konsumsi, lapangan kerja, dan laba perusahaan. Pandemi COVID-19 dan dampaknya menunjukkan bagaimana guncangan non-finansial dapat menyeret ekonomi ke dalam resesi tanpa tanda-tanda peringatan klasik. Sementara itu, intervensi fiskal dan moneter berskala besar telah mengaburkan batas antara kontraksi ekonomi dan stabilisasi buatan. Digitalisasi ekonomi juga menciptakan dinamika baru: sektor seperti teknologi dan layanan digital dapat terus tumbuh bahkan di tengah perlambatan ekonomi, semakin menyamarkan definisi klasik dari resesi. Akibatnya, para pembuat kebijakan dan investor kini mulai mengubah cara pandang terhadap resesi. Alih-alih terpaku pada kontraksi PDB selama dua kuartal berturut-turut, perhatian kini lebih diarahkan pada indikator yang lebih luas seperti pendapatan rumah tangga, tekanan kredit, volatilitas pasar, dan partisipasi angkatan kerja. Singkatnya, resesi kini berkembang menjadi fenomena yang kurang siklikal, lebih tidak terduga, dan dipengaruhi oleh banyak faktor baru yang membutuhkan pendekatan analisis ekonomi yang lebih adaptif dan mendalam.
EKONOMI
6/20/20251 min baca


Hubungi kami untuk berita dan informasi lebih lanjut tentang Dana UJI.