Suntikan Rp6,65 Triliun: Garuda Indonesia Siap Tambah Armada dan Perkuat Pariwisata

Jakarta, 25 Juni 2025 – Maskapai nasional Garuda Indonesia akan mendapatkan suntikan modal sebesar Rp6,65 triliun dari Badan Pengelola Investasi Danantara, sebagai bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memperkuat sektor pariwisata dan layanan penerbangan nasional. Menteri BUMN sekaligus Ketua Dewan Pengawas Danantara, Erick Thohir, menyatakan bahwa dana tersebut bukan berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN), melainkan berbentuk investasi melalui holding operasional Danantara. Suntikan ini ditujukan untuk menambah modal kerja dan memperkuat struktur bisnis Garuda, termasuk rencana penambahan armada pesawat. “Ini bukan PMN, ini investasi strategis. Garuda adalah bagian penting dari pariwisata dan layanan haji. Maka dari itu, Danantara hadir untuk memberikan suntikan dana melalui skema bisnis yang lebih modern,” ujar Erick dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/6). CEO Danantara, Rosan Roeslani, menambahkan bahwa proses kajian sudah hampir selesai. Salah satu fokus utama investasi ini adalah memperkuat armada Garuda dalam menjawab lonjakan permintaan penerbangan, baik domestik maupun internasional. Garuda Indonesia sendiri saat ini tengah menghadapi tantangan besar. Pada kuartal I 2025, perusahaan masih mencatatkan rugi bersih sekitar Rp1,2 triliun dan memiliki ekuitas negatif mencapai Rp23 triliun. Kendati demikian, suntikan dana dari Danantara diharapkan mampu memperbaiki arus kas dan mendorong pemulihan kinerja operasional perusahaan. Pemerintah menegaskan bahwa investasi ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Garuda sebagai “mesin pertumbuhan nasional”, terutama dalam mendukung konektivitas ke destinasi pariwisata unggulan dan kebutuhan perjalanan ibadah haji dan umrah. Ekonom dan pengamat BUMN menilai langkah ini perlu disertai dengan restrukturisasi yang menyeluruh dan peningkatan efisiensi, agar dana yang dikucurkan tidak kembali terbuang percuma.

EKONOMI