Serbia Tangkap Puluhan Orang Setelah Bentrokan dalam Aksi Unjuk Rasa Anti-Pemerintah

Pihak berwenang Serbia menangkap puluhan orang setelah terjadi bentrokan hebat dalam aksi unjuk rasa anti-pemerintah di Beograd, menandakan meningkatnya ketegangan politik di negara Balkan tersebut. Aksi demonstrasi yang digelar oleh kelompok oposisi dan aktivis masyarakat sipil ini diikuti ribuan peserta yang menuntut transparansi politik yang lebih besar, kebebasan pers, dan tindakan tegas terhadap dugaan korupsi pemerintahan. Unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh ketika sebagian demonstran mencoba menerobos barikade keamanan di dekat gedung parlemen nasional. Polisi antihuru-hara merespons dengan menembakkan gas air mata dan membubarkan massa menggunakan tongkat, yang memicu kericuhan dan kepanikan di beberapa bagian kerumunan. Kementerian Dalam Negeri Serbia melaporkan bahwa lebih dari 40 orang ditahan, termasuk beberapa yang diduga terkait dengan kelompok ekstremis. Pihak berwenang juga menyatakan sedikitnya 20 petugas polisi terluka dalam bentrokan tersebut. Presiden Aleksandar Vučić mengutuk aksi kekerasan itu dan menuduh beberapa pemimpin oposisi telah menghasut kerusuhan. Namun, organisasi HAM dan pengamat independen mengkritik keras respons represif pemerintah, memperingatkan bahwa ruang demokrasi di Serbia semakin menyempit. Kerusuhan ini terjadi di tengah meningkatnya ketidakpuasan masyarakat terhadap kecenderungan otoriter pemerintahan, stagnasi ekonomi, dan mandeknya proses keanggotaan Serbia di Uni Eropa. Para analis politik menilai aksi ini sebagai cerminan meningkatnya kekecewaan publik, dan memperingatkan bahwa penindasan lebih lanjut terhadap suara oposisi dapat semakin mengguncang stabilitas politik negara tersebut.

POLITIK

6/29/20251 min baca

Hubungi kami untuk berita dan informasi lebih lanjut tentang Dana UJI.