Kesepakatan Trump Dinilai Gagal Capai Reformasi Perdagangan yang Menyeluruh

Kesepakatan perdagangan yang digagas di era mantan Presiden AS Donald Trump kini mendapat sorotan tajam karena dinilai tidak mampu mewujudkan perubahan struktural besar yang pernah dijanjikan. Meskipun beberapa perjanjian berhasil mengurangi tarif sementara dan membuka akses terbatas ke pasar luar negeri, para ahli menilai kesepakatan tersebut belum menyentuh isu-isu mendasar seperti hak kekayaan intelektual, transfer teknologi paksa, dan transparansi regulasi. Para ekonom mencatat bahwa euforia awal terhadap kesepakatan perdagangan era Trump—termasuk dengan Tiongkok dan mitra-mitra di Amerika Utara—telah memudar di tengah kekhawatiran akan lemahnya mekanisme penegakan dan manfaat jangka panjang. Kritik menyebutkan bahwa kesepakatan-kesepakatan ini lebih bersifat simbolis daripada transformatif, dan lebih ditujukan untuk keuntungan politik jangka pendek daripada reformasi menyeluruh terhadap praktik perdagangan global. Dengan dinamika ekonomi global yang terus berubah dan terbentuknya blok-blok perdagangan baru, strategi perdagangan warisan Trump kini tengah dievaluasi kembali. Banyak pengamat percaya bahwa tanpa reformasi lanjutan, kesepakatan-kesepakatan ini akan sulit untuk tetap relevan dalam persaingan perdagangan internasional saat ini.

PASAR

6/30/20251 min baca

Hubungi kami untuk berita dan informasi lebih lanjut tentang Dana UJI.