Mulailah Perjalanan Investasi Cerdas Anda — Bergabunglah dengan UJI Investama.
Investor Ragu Tempatkan Dana di Saham Defensif Meski Risiko Timur Tengah Meningkat
Jakarta, 17 Juni 2025 – Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah, para pelaku pasar tampak enggan beralih ke saham-saham defensif seperti sektor utilitas, barang konsumsi pokok, dan kesehatan—kelompok saham yang biasanya menjadi tempat perlindungan saat pasar bergejolak. Meski secara historis dianggap sebagai “safe haven” dalam situasi penuh ketidakpastian, kinerja saham-saham defensif justru tertahan dalam beberapa sesi terakhir. Hal ini terjadi bahkan saat risiko global meningkat akibat konflik antara Israel dan Iran serta kemungkinan keterlibatan AS. Analis pasar menilai bahwa keraguan ini dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti valuasi yang sudah tinggi, potensi kenaikan yang terbatas, dan ekspektasi makroekonomi yang berubah, termasuk arah suku bunga dan ketahanan inflasi. “Meski saham defensif umumnya menawarkan stabilitas saat krisis, saat ini investor tampaknya lebih memilih likuiditas, komoditas, dan saham teknologi tertentu daripada melakukan rotasi besar-besaran ke sektor defensif,” ujar seorang analis pasar. Perilaku pasar ini mencerminkan sikap pengambilan risiko yang lebih selektif, dengan investor mempertimbangkan dampak jangka pendek dari gejolak geopolitik terhadap tren struktural jangka panjang. Beberapa pelaku pasar juga lebih memilih mengambil posisi di pasar energi dan mata uang, ketimbang mengandalkan sektor-sektor konvensional sebagai tempat aman. Reaksi yang minim terhadap saham defensif menunjukkan kompleksitas dinamika pasar di tahun 2025, di mana pendekatan investasi tradisional mulai dipertanyakan di tengah perubahan geopolitik, fiskal, dan kebijakan moneter yang terus berkembang.
PASAR
6/20/20251 min baca


Hubungi kami untuk berita dan informasi lebih lanjut tentang Dana UJI.