Inflasi Tokyo Mereda Seiring Penurunan Biaya Energi Jelang Pemilu

Tingkat inflasi di Tokyo menunjukkan tanda-tanda pelonggaran pada bulan Juni, memberikan dorongan potensial bagi partai yang berkuasa menjelang pemilihan umum nasional Jepang. Berdasarkan data awal pemerintah yang dirilis pada Kamis, indeks harga konsumen inti (CPI) di ibu kota naik dalam laju yang lebih lambat dibanding bulan-bulan sebelumnya, terutama akibat penurunan biaya energi. Indeks Harga Konsumen inti—yang tidak memasukkan harga makanan segar tetapi mencakup energi—mengalami kenaikan sebesar 2,2% secara tahunan, turun dari 2,5% pada bulan Mei. Ini merupakan bulan kedua berturut-turut inflasi mengalami perlambatan, menandakan tekanan inflasi mulai mereda setelah lebih dari satu tahun kenaikan harga yang stabil. Penurunan harga listrik dan gas menjadi kontributor utama pelemahan inflasi, seiring stabilnya pasar energi global dan penguatan nilai tukar yen yang sedikit menurunkan biaya impor. Pelemahan inflasi ini berpotensi memengaruhi sentimen pemilih, terutama karena rumah tangga Jepang selama ini terbebani oleh kenaikan biaya hidup. Pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida berada di bawah tekanan untuk menyeimbangkan antara mendorong pemulihan ekonomi dan meredakan ketidakpuasan publik akibat kenaikan harga. Meski pelonggaran inflasi ini menjadi sinyal positif, para analis menilai Bank of Japan kemungkinan akan tetap berhati-hati dan terus memantau pertumbuhan upah serta permintaan domestik sebelum mempertimbangkan perubahan pada kebijakan moneternya yang longgar.

EKONOMI

6/27/20251 min baca

Hubungi kami untuk berita dan informasi lebih lanjut tentang Dana UJI.