Harga Minyak Melonjak di Tengah Memanasnya Ketegangan di Timur Tengah

18 Juni – Harga minyak global melonjak pada hari Senin seiring meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah, memicu kekhawatiran akan potensi gangguan pasokan dari salah satu wilayah penghasil energi terbesar di dunia. Harga minyak Brent naik lebih dari 2% dan melampaui USD 84 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) juga mencatat kenaikan serupa dan diperdagangkan di atas USD 80 per barel. Reaksi pasar ini mencerminkan kekhawatiran bahwa konflik yang semakin meluas di kawasan tersebut dapat mengganggu jalur pelayaran dan infrastruktur minyak utama. Para analis mencatat bahwa ketidakstabilan geopolitik ini memperparah kondisi pasokan global yang sudah ketat, menyusul pengurangan produksi yang dilakukan oleh negara-negara anggota OPEC+. “Dengan situasi di Timur Tengah yang semakin rapuh, premi risiko terhadap harga minyak pun meningkat,” ujar seorang ahli strategi komoditas dari perusahaan investasi global. Lonjakan harga ini juga didorong oleh pergeseran sentimen investor ke aset-aset yang dianggap aman (safe haven), di mana energi dinilai sebagai lindung nilai terhadap volatilitas geopolitik yang meningkat. Pelaku pasar kini terus memantau perkembangan situasi, terutama kemungkinan eskalasi yang secara langsung dapat mengancam produksi maupun distribusi di kawasan Teluk Persia — yang menyumbang sebagian besar ekspor minyak mentah dunia. Jika ketegangan terus berlanjut atau semakin memburuk, para analis energi memperingatkan bahwa harga minyak kemungkinan akan tetap tinggi dalam waktu dekat, yang berpotensi menambah tekanan inflasi terhadap pemulihan ekonomi global yang masih rentan.

PASAR

6/18/20251 min baca

Hubungi kami untuk berita dan informasi lebih lanjut tentang Dana UJI.