Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan ke 5,50% untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

22 Mei 2025 – Jakarta, Indonesia – Bank Indonesia (BI) resmi menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,50%, menandai pemangkasan pertama sejak Januari. Langkah ini mencerminkan kebijakan moneter yang lebih akomodatif, guna mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global yang meningkat dan tekanan inflasi yang mereda. Selain suku bunga acuan, BI juga menurunkan suku bunga fasilitas simpanan menjadi 4,75% dan suku bunga fasilitas pinjaman menjadi 6,25%. Penyesuaian ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas di sektor perbankan dan mendorong penyaluran kredit, khususnya ke sektor-sektor domestik. Gubernur Perry Warjiyo menyatakan bahwa keputusan ini selaras dengan dua tujuan utama BI: menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung permintaan domestik. Inflasi saat ini masih berada dalam kisaran target sebesar 2,5% ±1%, sehingga memberikan ruang bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan tanpa membahayakan stabilitas harga. Keputusan ini diambil setelah pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat melambat, dengan PDB kuartal I hanya tumbuh 4,87% secara tahunan — laju terendah dalam lebih dari tiga tahun terakhir. Perlambatan ini disebabkan oleh lemahnya permintaan global dan konsumsi masyarakat yang masih berhati-hati. Dengan penurunan suku bunga ini, BI berharap dapat mendorong pemulihan ekonomi melalui penurunan biaya pinjaman dan peningkatan investasi serta konsumsi. Para analis pasar menyambut baik kebijakan ini sebagai langkah yang tepat waktu. Banyak yang melihat ini sebagai sinyal positif bagi pasar keuangan, dengan potensi penguatan IHSG dan meningkatnya kepercayaan investor. Beberapa analis juga memproyeksikan kemungkinan penurunan suku bunga lanjutan dalam beberapa kuartal mendatang, jika inflasi tetap terkendali dan kondisi keuangan global mendukung. Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas makroekonomi, dan akan terus memantau perkembangan ekonomi domestik maupun global sebelum mengambil kebijakan lanjutan.

5/22/2025

Hubungi kami untuk berita dan informasi lebih lanjut tentang Dana UJI.